Senin, 25 Oktober 2010

SAHABATKU SAYANG

Dagdigdug aku melangkah… bagaimana rasanya yang diujung sana, yang sedang mencoba memantapkan hatinya untuk berjalan ke jenjang yang lebih dewasa dari fase seorang wanita..Langkah berani yang tidak hanya menyempurnakan separoh agamanya dan beribadah kepada Allah, namun juga mempersiapkan banyak aspek psikologis atas semua hal dari hidupnya yang mungkin tidak akan sama lagi… Dia yang sedang belajar bersabar, karena melangkah bersama itu membutuhkan kesabaran, dia yang sedang belajar untuk berbagi, karena walaupun ada fase lelah, bersama itu jauh lebih nikmat dari pada sendiri. Dia… sebentar lagi, dari sekelumit kehidupan di bumi ini, akan menjadi orang yang paling bahagia di Hari itu… Luar biasa aku belajar darinya…. membumikan egoisme dan idealisme menjadi sesuatu yang relistis dan tidak berhenti untuk bermimpi. Luar biasa sosok ini, seorang wanita yang dulu pernah terjatuh dan menjadi pemenang diujungnya ketika ada usaha dan sabar atas itu…


Serasa cukup takut aku berjalan, karena banyak hal yang masih harus ditata di diriku yang masih amat bodoh ini.. bagaimana di ujung sana, yang sebentar lagi akan berhadapan dengan dunianya... Dunia yang selama ini membuatnya amat bahagia dan menjadi diri sendiri… berkumpul dengan anak di sekolah yang dulu telah mendewasakannya… Memberikan yang terbaik dengan caranya. Dimana dia mengajarkan ku untuk meluruskan niat dan pencariannya yang membuat ku semakin mantab untuk terus lebih baik, caranya menguliti setiap kejadian di dalam hidupnya membuatku luar biasa kagum dan membuatku semakin yakin ada makna di setiap peristiwa.. Bagaimana kabar engkau disana yang diantara mempertahankan prinsip dan fakta dasar lingkungan yang juga harus dikompromikan.. Seperti yang kita bahas dalam obrolan panjang kita sobat… bukankah Allah Maha tahu apa yang dirasa dan maksud oleh hambanya.


Serasa abu-abu aku berdiri, karena banyak hal yang harus aku selesaikan dan betapa banyak aku harus belajar lagi… bagaimana yang di ujung sana…. yang mulai menata kembali hidupnya, dengan tugas yang tidak pernah terduga yang diberikan kepadanya. Sungguh luar biasa cara Allah memberikan moment untuk dia belajar.. Belajar sesuatu yang memang dia inginkan. Pada akhirnya… beginilah cara Allah membuatnya belajar. Mungkin inilah rasanya…. Allah tidak ingin dia melupakan bagaimana rasa inisiatif dan kepekaan dalam dirinya yang dari dulu membuatku nyaman untuk berbagi dengannya… Karena itulah dia…. dan Dititik dimana dia ditempatkan sekarang, adalah titik untuk dia tetap mengenali dirinya dan terus belajar untuk semakin yakin dengan langkahnya…. Seperti perbincangan yang sering kita lakukan sobat…. jalan seseorang dalam hidupnya memang berbeda-beda.


Bagaimana kabar dia di ujung pulau sana…. berkutik dengan lansia dari sebuah panti jompo, tidak hanya untuk amanah pekerjaan yang harus ditunaikan…tapi lebih dari itu, keinginan untuk berbagi dan melakukan yang terbaik untuk mereka…Dia yang juga sedang jatuh cinta dan berbunga-bunga, berharap semua dimudahkan dan diberikan yang terbaik… Sobat….bukankah kita belajar bagaimana nikmatnya meraih prestasi bersama… menyakinkan ku dibalik banyak pelajaran soal hidup yang harus kita pelajari, amat penting juga untuk menghasilkan sesuatu sebagai bukti eksistensi hidup.. Aku tersenyum saat mengingat masa-masa panjang dan melelahkan yang dulu sering kita habiskan tidak hanya untuk almamater kita tetapi juga untuk kita sendiri… Dari mu sobat, pada akhirnya aku belajar untuk lebih peka dan menghargai pendapat orang lain.


Disaat aku sedang benar-benar mencari konsep hidupku… bagaimana kabarmu disana… waktu libur yang menyenangkan ya sobat…. istrahat sejenak dari rutinitas berkumpul dengan anak-anak berkebutuhan khusus… luar biasa caramu untuk berbagi.. Disaat aku hanya berkutik dengan abstrak-abstrak yang jauh dari nyata… engkau melangkah dengan lebih pasti… Bukankah itu jauh lebih pasti dari pada tidak melakukan apa-apa.. Satu hal yang aku yakini, Allah itu kadang tidak memberikan apa yang kita inginkan, tetapi memberikan apa yang kita butuhkan… dan apa yang kita butuhkan terkadang tidak kita sadari sekarang… begitulah aku berusaha memaknai setiap episode di dalam hidupku… Semangat… semua pasti ada jalan dan akhirnya… Akupun banyak belajar dengan mu, tentang kejujuran perasaan yang terkadang harus dimiliki oleh seseorang, aku belajar asertif dengan melihatmu dan belajar lebih terbuka ketika aku mengenalmu…masih teringat aku dengan konsep bakso dan kuahmu yang cukup menginspirasiku bahwa kadang kada kita memang harus mencoba kuahnya dulu, dan disisi lain kita harus mencoba baksonya dulu….dan aku ingin menambahkan, yang paling enak dari bakso adalah jeruk nipis.. I meant… ada penambah rasa yang membuatnya lebih mantab (hidup bakso… hiii).. penambah rasa itu bisa kita definisikan banyak hal sobat…


Bagaimana kabarmu yang diujung sana… bagaimana rasanya keluar dari kampus kebanggaan kita dulu dengan status sarjana, pasti banyak hal yang bisa kamu lakukan bukan…tidak sedikit yang kau ajarkan soal hidup kepadaku, bukan dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan… taukau, siapa orang yang paling tulus yang kukenal… jawabannya adalah kamu, taukah laki-laki mana yang paling aku percaya jadi sahabatku dan terus menjadi sahabat, jawabannya adalah kamu… aku belajar menolong dan merasa ringan dari kamu… Disaat aku sedang tertatih untuk belajar tidak berprasangka, kamu dari dulu berfikir apa adanya… kesederhanan yang mengajari ku untuk lebih menghargai orang lain..


Taukah kalian… betapa aku sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bertemu dengan kalian yang mengajari ku banyak hal… membantuku untuk mengenali diriku dan apa yang aku inginkan… betapa menyenangkannya dulu kita pernah melangkah bersama… walaupun sekarang cara kita melangkah adalah beda… namun bukankah kita terus melangkah… karena hidup tidak boleh diam… karena hidup adalah bergerak…


Sampai ketemu…, Tunggu Saya Disana…!!!
Note : Pagi yang cerah yang membuatku agak gugup…(7 Juli 2010)

Tidak ada komentar: